MUNGKIN dalam menjalankan kehidupan sekarang ini tidak ada orang yang tidak bersentuhan dengan apa yang disebut sebagai animasi grafis tiga dimensi (3D), baik di layar televisi, layar bioskop, maupun permainan video (video game). Dan dalam waktu yang tidak lama lagi, grafis 3D menjadi semakin dekat dengan pengalaman kita menggunakan komputer.
Kedekatan kita dengan grafis 3D akan terjadi bersamaan dengan munculnya sistem operasi Windows mendatang buatan Microsoft yang sekarang diberi nama sandi Longhorn. Windows terbaru akan menerapkan sebuah antarmuka pengguna (User Interface) berbasis 3D, menghadirkan tampilan lebih hidup menjadikan penggunaan komputer masa datang lebih menyenangkan.
Kemajuan yang dicapai dalam kecepatan komputasi memberikan sumbangsih cukup besar dan sangat berperan dalam perkembangan teknologi 3D sekarang. Tersedianya berbagai prosesor kecepatan tinggi di pasaran memang telah mendorong kemunculan berbagai aplikasi 3D yang membantu mendorong kita menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan berbagai karya, baik itu berupa foto digital, video digital, maupun rancangan lain dengan pemanfaatan spesifik.
Komputasi 3D merupakan program yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan memproses kata atau aplikasi untuk mengedit gambar. Ini antara lain disebabkan karena aplikasi 3D bisa dibayangkan sebagai keseluruhan lokakarya virtual yang lengkap dan utuh dari pada hanya sebuah kanvas atau kertas yang datar di atas meja di mana seseorang berimajinasi.
Kita akan mengira kalau 3D adalah sebuah mimpi. Tetapi di sisi lain, melihat berbagai pengejawantahan aplikasi 3D terutama pada film layar lebar, 3D adalah sebuah kehidupan baru. Ketika film The Matrix menampilkan sebuah ponsel futuristik dalam sekuel Reloaded, Samsung asal Korea Selatan menciptakannya sebagai sebuah produk ponsel yang sama dengan yang ada di film (lihat http://www.TheMatrixPhone. com).
Kebangkitan fenomenal
Kebangkitan popularitas perangkat lunak 3D memang menjadi sangat fenomenal. Sepuluh tahun lalu mungkin akan sangat sulit untuk mencari aplikasi 3D yang dibutuhkan bagi komputer kita. Mungkin ada beberapa di pasaran, tetapi harganya pun bisa mencapai ribuan bahkan belasan ribu dollar AS.
Sekarang, dengan peningkatan tenaga prosesor secara masif dan murahnya perangkat keras, tiba-tiba saja kita dibanjiri dengan berbagai ragam perangkat lunak 3D yang terbentang dari berbagai macam harga dan ragam keahlian yang dimiliki penggunanya. Mulai dari aplikasi 3D untuk pemula sampai perangkat lunak khusus bagi para animator profesional.
Salah satu perangkat lunak 3D terbaik yang pernah dicoba Kompas adalah Maya buatan Alias|Wavefront (http://www. alias.com) yang sekarang sudah tersedia versi 5. Perangkat lunak Maya menjadi basis yang mendasar bagi industri film dan animasi teve karena berbagai fiturnya yang sangat luas dan kekenyalan dalam penggunaannya.
Pada perangkat Maya 5 yang terbaru, dimungkinkan rendering perangkat keras dengan meningkatkan kualitas image penyiaran bisa dihasilkan 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan versi sebelumnya. Ada dua versi Maya, Unlimited dan Complete, yang juga menyediakan aplikasi gratis versi PLE (Personal Learning Edition).
Aplikasi Maya 5 adalah yang paling lengkap bagi berbagai macam kebutuhan penciptaan animasi maupun image 3D, mulai dari pembentukan model, render, serta animasi. Sedangkan versi Unlimited memiliki berbagai fitur menarik seperti bahan pabrikasi, simulasi dinamis dan cair, efek gambar 3D, dan berbagai standar industri yang berkaitan dengan rendering.
Isu kritikal
Penggunaan aplikasi 3D sekarang menjadi semacam fashion, sama seperti halnya orang menggunakan ponsel yang tiap kali berganti bersamaan dengan tersedianya model baru di pasaran. Para pengembang situs Web maupun aplikasi perangkat lunak, misalnya, menginginkan tampilan 3D sebagai bagian untuk menarik perhatian orang akan kecanggihan produknya.
Aplikasi seperti Maya 5 menunjukkan kalau kualitas 3D akan menjadi lebih baik dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan. Dan bersamaan dengan semakin canggih kemampuan aplikasi 3D, dengan sendirinya juga akan dibutuhkan sebuah komputer yang mampu melakukan komputasi secara cepat, sistem penyimpanan data 3D yang lebih besar, serta semakin membaiknya tampilan monitor dengan resolusi yang lebih mendekati kenyataan.
Memang, masih ada beberapa isu kritikal bagi berkembangnya aplikasi 3D di masa-masa mendatang ini, termasuk di antaranya faktor harga, kemudahan penggunaan, kebutuhan konsumen akan tampilan 3D, fungsi lintas platform, standarisasi, dan lainnya. Semua faktor ini bersamaan dengan berjalannya waktu akan lebih mendorong diterapkannya penggunaan 3D ke berbagai bidang kehidupan yang tidak hanya untuk memukau para penggemar film maupun kemewahan animasi dalam game komputer saja.
Perangkat lunak 3D sekarang luas tersedia. Yang diperlukan bagi kita adalah memacu dan memperluas imajinasi kita untuk menjadikan kehidupan dengan berbagai persoalannya ini menjadi pendorong yang bermanfaat. Persoalannya apakah kita mau dan mampu? (rlp)
Kedekatan kita dengan grafis 3D akan terjadi bersamaan dengan munculnya sistem operasi Windows mendatang buatan Microsoft yang sekarang diberi nama sandi Longhorn. Windows terbaru akan menerapkan sebuah antarmuka pengguna (User Interface) berbasis 3D, menghadirkan tampilan lebih hidup menjadikan penggunaan komputer masa datang lebih menyenangkan.
Kemajuan yang dicapai dalam kecepatan komputasi memberikan sumbangsih cukup besar dan sangat berperan dalam perkembangan teknologi 3D sekarang. Tersedianya berbagai prosesor kecepatan tinggi di pasaran memang telah mendorong kemunculan berbagai aplikasi 3D yang membantu mendorong kita menjadi lebih kreatif dalam menghasilkan berbagai karya, baik itu berupa foto digital, video digital, maupun rancangan lain dengan pemanfaatan spesifik.
Komputasi 3D merupakan program yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan memproses kata atau aplikasi untuk mengedit gambar. Ini antara lain disebabkan karena aplikasi 3D bisa dibayangkan sebagai keseluruhan lokakarya virtual yang lengkap dan utuh dari pada hanya sebuah kanvas atau kertas yang datar di atas meja di mana seseorang berimajinasi.
Kita akan mengira kalau 3D adalah sebuah mimpi. Tetapi di sisi lain, melihat berbagai pengejawantahan aplikasi 3D terutama pada film layar lebar, 3D adalah sebuah kehidupan baru. Ketika film The Matrix menampilkan sebuah ponsel futuristik dalam sekuel Reloaded, Samsung asal Korea Selatan menciptakannya sebagai sebuah produk ponsel yang sama dengan yang ada di film (lihat http://www.TheMatrixPhone. com).
Kebangkitan fenomenal
Kebangkitan popularitas perangkat lunak 3D memang menjadi sangat fenomenal. Sepuluh tahun lalu mungkin akan sangat sulit untuk mencari aplikasi 3D yang dibutuhkan bagi komputer kita. Mungkin ada beberapa di pasaran, tetapi harganya pun bisa mencapai ribuan bahkan belasan ribu dollar AS.
Sekarang, dengan peningkatan tenaga prosesor secara masif dan murahnya perangkat keras, tiba-tiba saja kita dibanjiri dengan berbagai ragam perangkat lunak 3D yang terbentang dari berbagai macam harga dan ragam keahlian yang dimiliki penggunanya. Mulai dari aplikasi 3D untuk pemula sampai perangkat lunak khusus bagi para animator profesional.
Salah satu perangkat lunak 3D terbaik yang pernah dicoba Kompas adalah Maya buatan Alias|Wavefront (http://www. alias.com) yang sekarang sudah tersedia versi 5. Perangkat lunak Maya menjadi basis yang mendasar bagi industri film dan animasi teve karena berbagai fiturnya yang sangat luas dan kekenyalan dalam penggunaannya.
Pada perangkat Maya 5 yang terbaru, dimungkinkan rendering perangkat keras dengan meningkatkan kualitas image penyiaran bisa dihasilkan 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan versi sebelumnya. Ada dua versi Maya, Unlimited dan Complete, yang juga menyediakan aplikasi gratis versi PLE (Personal Learning Edition).
Aplikasi Maya 5 adalah yang paling lengkap bagi berbagai macam kebutuhan penciptaan animasi maupun image 3D, mulai dari pembentukan model, render, serta animasi. Sedangkan versi Unlimited memiliki berbagai fitur menarik seperti bahan pabrikasi, simulasi dinamis dan cair, efek gambar 3D, dan berbagai standar industri yang berkaitan dengan rendering.
Isu kritikal
Penggunaan aplikasi 3D sekarang menjadi semacam fashion, sama seperti halnya orang menggunakan ponsel yang tiap kali berganti bersamaan dengan tersedianya model baru di pasaran. Para pengembang situs Web maupun aplikasi perangkat lunak, misalnya, menginginkan tampilan 3D sebagai bagian untuk menarik perhatian orang akan kecanggihan produknya.
Aplikasi seperti Maya 5 menunjukkan kalau kualitas 3D akan menjadi lebih baik dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan. Dan bersamaan dengan semakin canggih kemampuan aplikasi 3D, dengan sendirinya juga akan dibutuhkan sebuah komputer yang mampu melakukan komputasi secara cepat, sistem penyimpanan data 3D yang lebih besar, serta semakin membaiknya tampilan monitor dengan resolusi yang lebih mendekati kenyataan.
Memang, masih ada beberapa isu kritikal bagi berkembangnya aplikasi 3D di masa-masa mendatang ini, termasuk di antaranya faktor harga, kemudahan penggunaan, kebutuhan konsumen akan tampilan 3D, fungsi lintas platform, standarisasi, dan lainnya. Semua faktor ini bersamaan dengan berjalannya waktu akan lebih mendorong diterapkannya penggunaan 3D ke berbagai bidang kehidupan yang tidak hanya untuk memukau para penggemar film maupun kemewahan animasi dalam game komputer saja.
Perangkat lunak 3D sekarang luas tersedia. Yang diperlukan bagi kita adalah memacu dan memperluas imajinasi kita untuk menjadikan kehidupan dengan berbagai persoalannya ini menjadi pendorong yang bermanfaat. Persoalannya apakah kita mau dan mampu? (rlp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar